17.11

PERSEPSI MENGENAI BATIK

AKU CINTA BATIKKU ( Tulisan Pk. 5)

Tidak semudah membalikan telapak tangan. Bvegitulah sekirannya sedikit pandangan tak semudah itu pula mengubah suatu pendapat seseorang. Dan pendapat itu disebut persepsi, Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito). Terkadang untuk mengubah atau memberikan persepsi suatu hal yang baru sangat sulit. Begitu pula persepsi atau pandangan masyarakat Indonesia mengenai Batik. “Arti kata batik: para sarjana ahli seni rupa, baik yang berkebangsaan Indonesia maupun yang bangsa asing, belum mencapai kata sepakat tentang apa sebenarnya arti kata batik itu. Ada yang mengatakan bahwa sebutan batik berasal dari kata tik yang terdapat di dalam kata titik. Titik berarti juga tetes. Memang di dalam membuat kain batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih. Ada juga yang mencari asal kata batik di dalam sumber-sumber tertulis kuno. Menurut pendapat ini, kata batik dihubungkan dengan kata tulis atau lukis. Dengan demikian, asal mula batik dihubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada umumnya.”

Batik,... dulu hanya dianggap sebagai sehelai kain yang bertinta dan dipakai hanya pada saat saat tertentu. Dianggap ketinggalan jaman saat mengenakannya itu pasti. Dianggap lebih tua dari usia aslinya itupun wajar. dahulupun batik seolah hannya diproduksi untuk mendapat keuntungan semata sebagai sebuah usaha yang menghasilkan ataupun hanya sekedar ingin meneruskan tradisi. namun, tidak untuk saat ini. Batik yang Kucinta dapat dengan bangga dan mudah untuk kita dengar. batikku milikku pengakuan tersebut juga tiba tiba sering kita dengar seolah ingin mematenkan melalui kata kata. semua itu terasa secara tiba tiba. terjadi tiba tiba ketika bangsa ini mulai tersadar dan mengetahui bahwa Batik secara sepihak mulai dan hendak diakui oleh segelintir Pihak yang belum tentu mengetahi setiap makna yang terkandung didalam sehelai kain yang dipenuhi oleh ukiran ukiran cantik.

Aku cinta batikku bukan karena hanya ia adalah warisan kekayaan dari leluhur. Namun juga karena batik merupakan sesuatu yang memang sudah seharusnya kita jaga. sayangnya begitulah umumnya Masyarakat Indonesia,akan berusaha menarik sesuatu hal bila ia mulai di kembangkan oleh beberapa pihak. walaupun itu sesuatu yang lumrah untuk mempertahankan warisan sejarah namun, hendaknya janganlah kita seolah olah menunjukan taring untuk melakukan apapun hanya ketika sesuatu itu ternyata bernilai dan hendak diakui oleh pihak lain. bila selalu begitu, malang nian nasib Batikku,.... hendaknya disaat saat sekarang ini kita dapat lebih berkaca mengapa justru pihak lain yang lebih menjunjung batik, mengapa pihak lain yang lebih mempromosikannya dimata dunia,... mungkin karena kita umumnya dahulu memandang dan menghargai sesuatu hanya berdasarkan tingkat profit yang akan didapat atasnya bukan karena kecintaan atas budaya dan warisan leluhur. bukan karena rasa bangga terhadap sesuatu budaya atau bukan karena ingin melestarikan sebagai generasi penerus bangsa. Namun,... walau bisa disebut terlambat itu masih lebih baik bila dibandingkan dengan kita ssama sekali tak pernah dapat menyadari bahwa batik juga bagian dari bangsaa ini. Batik adalah kekayaan, kekayaan bangsa yang penuh makna dan apabila kita telah dapat menyadari seberapa berharganya batik yang juga dapat memperlihatkan pada Dunia bahwa Indonesia bukan hanya sekedar Negara dan Bangsa yang kaya akan nilai sejarah budaya dan tradisi namun juga kaya akan rasa menghargai dan bangga terhadap setiap budaya yang dimilikinya.

AKU CINTA BATIKKU, kan ku jaga dan mudah mudahan terus dapat kupeluk erat didalam dekapan kebanggaaku sebagai orang Indonesia dan mengiringi langkah jiwaku meneruskan tradisi sebagai penerus bangsa. Tapi untungnya saat ini persepsi itu telah berubah persepsi yang menganggap batik hanyalah warisan leluhur.

16.53

PERSEPSI MENGENAI BATIK