21.25

Tahap-tahap melakukan riset pemasaran

Sistematik dan obyektif mengandung arti bahwa riset pemasaran menggunakan beberapa tahap yang merupakan kesatuan logis sehingga hasilnya dapat diterima atau dipahami semua pihak. Penggunaan beberapa tahap dalam riset pemasaran ini diperlukan untuk menjamin agar informasi yang dihasilkan benar-benar valid. Namun demikian perlu dipahami bahwa tahap-tahap dalam riset pemasaran tidak bersifat baku sehingga tahapan di sini dimaksudkan sebagai kerangka yang memudahkan dan menjamin hasil riset sesuai dengan yang diharapkan.
Riset pemasaran terdiri dari 10 tahap yaitu:
a. Menetapkan masalah riset
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh periset dalam menetapkan masalah riset adalah:
1. Memperoleh pandangan klien mengenai masalah yang sebenarnya terjadi
2. Mempertimbangkan sumber dan jenis informasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh klien
3. Mengkombinasikan masukan informasi dari pihak klien dengan periset
b. Penentuan desain riset
Desain riset akan menggambarkan perencanaan yang akan dilakukan dalam riset dan mengacu pada masalah yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada tahap inilah periset perlu merinci dengan detil prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambilan keputusan
Terdapat tiga jenis desain riset, yaitu:
1. Eksploratori à tujuan utama riset adalah untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya dihadapi perusahaan. Jadi informasi yang dicari sekedar untuk mengetahui permasalahan dasar.
2. Deskriptif à tujuan utama riset adalah untuk menggambarkan sesuatu
3. Kausal à tujuan utama riset adalah untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti
c. Metode pengumpulan data (primer atau sekunder)
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan langsung oleh periset untukmenjawab masalah risetnya secara khusus
Cara mengumpulkan data primer adalah dengan:
1. Wawancara
2. Focus group discussion
3. Teknik proyeksi
4. Survei
5. Observasi
6. Eksperimen
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri. Artinya, periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut (kadang sudah berbentuk informasi) ke pihak lain yang telah mengumpulkannnya di lapangan.
d. Penentuan desain pertanyaan, skala dan alat analisis
Pada tahap ini periset perlu melakukan tiga aktivitas sebagai berikut:
1. Merancang pertanyaan atau kuesioner yang akan ditanyakan kepada pihak yang disurvey. Pertanyaan dalam kuesioner dapat bersifat terbuka ataupun tertutup
2. Merancang skala penilaian hasil kuesioner
3. Merancang alat analisis yang akan digunakan dalam menilai kuesioner
e. Menentukan metode pengambilan sampel dari populasi yang diteliti
f. Penulisan dan penyampaian proposal riset.
Pada tahap ini periset menyiapkan dokumentasi yang berisi:
1. Ringkasan eksekutif yang menyampaikan poin utama yang akan dijalankan dalam riset
2. Latar belakang masalah
3. Penentuan masalah dan tujuan riset
4. Pendekatan terhadap permasalahan dengan menampilkan literatur, teori atau pendekatan yang akan digunakan sebagai rujukan riset
5. Desain riset yang mencakup jenis data yang akan dikumpulkan dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
6. Analisis data dengan menguraikan cara menginterpretasikan data yang akan dianalisa
7. Pelaporan yang akan dihasilkan dari riset tersebut
8. Waktu dan biaya riset
9. Lampiran-lampiran yang diperlukan dalam riset, misalnya: format kuesioner
g. Pengumpulan data
h. Pengeditan, pengkodean, dan penginputan data
i. Analisis dan penginterpretasian hasil riset
j. Penulisan dan penyampaian laporan akhir
Pengembangan yang menguntungkan dari perusahaan hanya berasal dari komitmen terus-menerus untuk menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan pelanggan. Agar proses penyesuaian ini berjalan efektif, diperlukan arus informasi dua arah antara pelanggan dan perusahaan. Inilah peran riset pemasaran. Riset pemasaran berkaitan dengan proses pemasaran secara keseluruhan. (riset pasar adalah riset tentang pasar).

Ada beberapa bentuk riset pemasaran yang dapat dipertimbangkan, yang dikelompokkan ke dalam empat jenis dasar, yaitu:
•Internal-analisis catatan penjualan, tingkat periklanan, harga versus volume, dan sebagainya.
•Eksternal-menggunakan sumber daya di luar organisasi untuk melengkapi riset internal.
•Reaktif-jawaban kuisioner, wawancara terstruktur, dan sebagainya.
•Non reaktif-interpretasi terhadap fenomena yang diamati, misalnya merekam pelanggan di toko, mendengarkan panel pelanggan, dan sebagainya.

Oleh karena adanya pro dan kontra untuk masing-masing jenis, bauran dari berbagai jenis itu dapat memberi manfaat. Misalnya, catatan penjualan dapat memberikan wawasan yang berharga, tetapi tidak dapat meramalkan kinerja dengan baik karena terbatas pada kinerja historis. Wawancara telepon dapat dilakukan dengan cepat dan relatif tidak mahal, tetapi jumlah informasi teknis yang dapat diperoleh terbatas. Titik awal dari setiap program riset pemasaran sebaiknya merupakan penelitian tentang bahan-bahan yang ada, terutama dengan sarana riset meja. Jika dikombinasikan dengan informasi penjualan internal, kekayaan informasi yang tersedia dari informasi yang diterbitkan bisa menjadi metode riset yang paling kuat yang terbuka untuk suatu perusahaan.

Pengumpulan data hanya merupakan langkah pertama dalam riset pemasaran. Data harus mendapat arahan sebelum menjadi informasi yang relevan, dan informasi hanya akan relevan jika perusahaan sudah mempunyai tujuan, beberapa masalah pemasaran yang harus diselesaikan. Informasi yang digabung dengan tujuan menjadi inteligensi: informasi yang dikonsumsi dan digunakan oleh manajemen dalam mengubah ketidakpastian menjadi resiko yang terukur. Perubahan ketidakpastian menjadi resiko dan minimalisasi resiko mungkin merupakan tugas yang paling penting dari manajemen, dan riset pemasaran dalam proses ini sangatlah penting.

21.05

IKLAN UNTUK MEMPERTAHANKAN ATAU MEMPERBAIKI CITRA PRODUK

Disetiap memasarkan sebuyah produk perlu adanya dsilakukan promosi dalam bentuk pengiklanan. Pengiklanan tersebut dapat melalui sarana audio ( radio ), visual ( baliho ) ataupun audio visual ( televisi ). Semua itu dilakukan agar setiap produk yang ditawarkan oleh produsen dapat dikenal dengan baik oleh konsumennya sehingga target marketpun dapat tercapai dengan baik. Sebuah iklan dapat menjadikan sebuah produk memiliki citra atau pandangan konsumen terhadap barang yang ditawarkan. Bahkan memperbaiki citra produk. Mengapa hal itu perlu diperhatikan, sebab citra merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah perusahaan yang ingin memasarkan produknya, baik berupa barang maupun jasa.
Kita tentu masih ingat kasus yang menimpa sebuah produk biskuit, yang pernah menjadi berita besar. Dimana biskuit yang sebenarnya cukup dikenal masyarakat itu, diduga pernah tercemar oleh bahan berbahaya (racun). Bahkan ada sejumlah korban yang harus dilarikan ke rumah sakit, lantaran mengkonsumsi makanan tersebut. Untungnya pemerintah segera melakukan tindakan, supaya dampak yang ditimbulkan tidak makin meluas. Antara lain menghentikan sementara proses produksi di perusahaan pembuat biskuit ini.
Melihat kasus itu, maka setelah sekian tahun lamanya, jelas produsen biskuit yang sempat bermasalah tersebut tidak mendapat kepercayaan konsumen. Karena masyarakat masih takut, jika memakan biskuit ini maka akan keracunan. Upaya yang harus dilakukan, antara lain menerapkan strategi promosi yang lebih intens dibanding sebelumnya. Dengan harapan mampu menumbuhkan kembali kepercayaan konsumen, agar mau mengkonsumsi produk yang dihasilkan. Apabila produsen biskuit tersebut tidak mau berusaha memperbaiki citra produknya, maka lama-kelamaan konsumen akan meninggalkannya. Apalagi belakangan muncul produk sejenis, tentunya dengan kualitas lebih bagus, harga bersaing, kemasan menarik, kandungan mineral atau vitamin yang banyak dan sebagainya.
Terlepas dari contoh di atas, sebenarnya iklan memang dapat dipakai untuk mempertahankan atau memperbaiki citra produk, atau bahkan perusahaan itu sendiri. Tidak hanya sekadar memperkenalkan (launching) produk baru, baik barang maupun jasa. Karena yang melihat citra produk bagus atau tidak bukanlah produsen, tapi justru konsumen atau masyarakat yang menjadi target group (market) produk tersebut. Seandainya sebuah produk baik, maka produsen sudah memiliki satu poin supaya konsumen tertarik membelinya. Kemudian baru pertimbangan harga, perbandingan dengan produk sejenis, manfaat, kemasan dan lain-lain. Namun sebaliknya, jika sebuah produk sudah dicap jelek apalagi “bermasalah,” maka konsumen perlahan-lahan akan menjauhinya. Sehingga jangan kaget jika produk itu tidak laku di pasaran.
Di sisi lain, pemasangan iklan sebuah produk hendaknya disesuaikan dengan media massanya. Misal, produk kecantikan dan alat-alat rumah tangga sangat tepat dimuat di majalah khusus wanita. Namun demikian, media massa cetak lokal pun sebenarnya bisa dipakai, tapi dalam salah satu halamannya harus ada berita yang memuat kehidupan atau tren wanita masa kini. Artinya, segmentasi pasar dengan target group yang ingin dicapai oleh produsen benar-benar tepat sasaran. (Ingin baca artikel tentang marketing dan periklanan lainnya, silakan buka www.arifat.com atau www.multimediaadvertising.blogspot.com)

17.11

PERSEPSI MENGENAI BATIK

AKU CINTA BATIKKU ( Tulisan Pk. 5)

Tidak semudah membalikan telapak tangan. Bvegitulah sekirannya sedikit pandangan tak semudah itu pula mengubah suatu pendapat seseorang. Dan pendapat itu disebut persepsi, Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya (Bimo Walgito). Terkadang untuk mengubah atau memberikan persepsi suatu hal yang baru sangat sulit. Begitu pula persepsi atau pandangan masyarakat Indonesia mengenai Batik. “Arti kata batik: para sarjana ahli seni rupa, baik yang berkebangsaan Indonesia maupun yang bangsa asing, belum mencapai kata sepakat tentang apa sebenarnya arti kata batik itu. Ada yang mengatakan bahwa sebutan batik berasal dari kata tik yang terdapat di dalam kata titik. Titik berarti juga tetes. Memang di dalam membuat kain batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih. Ada juga yang mencari asal kata batik di dalam sumber-sumber tertulis kuno. Menurut pendapat ini, kata batik dihubungkan dengan kata tulis atau lukis. Dengan demikian, asal mula batik dihubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada umumnya.”

Batik,... dulu hanya dianggap sebagai sehelai kain yang bertinta dan dipakai hanya pada saat saat tertentu. Dianggap ketinggalan jaman saat mengenakannya itu pasti. Dianggap lebih tua dari usia aslinya itupun wajar. dahulupun batik seolah hannya diproduksi untuk mendapat keuntungan semata sebagai sebuah usaha yang menghasilkan ataupun hanya sekedar ingin meneruskan tradisi. namun, tidak untuk saat ini. Batik yang Kucinta dapat dengan bangga dan mudah untuk kita dengar. batikku milikku pengakuan tersebut juga tiba tiba sering kita dengar seolah ingin mematenkan melalui kata kata. semua itu terasa secara tiba tiba. terjadi tiba tiba ketika bangsa ini mulai tersadar dan mengetahui bahwa Batik secara sepihak mulai dan hendak diakui oleh segelintir Pihak yang belum tentu mengetahi setiap makna yang terkandung didalam sehelai kain yang dipenuhi oleh ukiran ukiran cantik.

Aku cinta batikku bukan karena hanya ia adalah warisan kekayaan dari leluhur. Namun juga karena batik merupakan sesuatu yang memang sudah seharusnya kita jaga. sayangnya begitulah umumnya Masyarakat Indonesia,akan berusaha menarik sesuatu hal bila ia mulai di kembangkan oleh beberapa pihak. walaupun itu sesuatu yang lumrah untuk mempertahankan warisan sejarah namun, hendaknya janganlah kita seolah olah menunjukan taring untuk melakukan apapun hanya ketika sesuatu itu ternyata bernilai dan hendak diakui oleh pihak lain. bila selalu begitu, malang nian nasib Batikku,.... hendaknya disaat saat sekarang ini kita dapat lebih berkaca mengapa justru pihak lain yang lebih menjunjung batik, mengapa pihak lain yang lebih mempromosikannya dimata dunia,... mungkin karena kita umumnya dahulu memandang dan menghargai sesuatu hanya berdasarkan tingkat profit yang akan didapat atasnya bukan karena kecintaan atas budaya dan warisan leluhur. bukan karena rasa bangga terhadap sesuatu budaya atau bukan karena ingin melestarikan sebagai generasi penerus bangsa. Namun,... walau bisa disebut terlambat itu masih lebih baik bila dibandingkan dengan kita ssama sekali tak pernah dapat menyadari bahwa batik juga bagian dari bangsaa ini. Batik adalah kekayaan, kekayaan bangsa yang penuh makna dan apabila kita telah dapat menyadari seberapa berharganya batik yang juga dapat memperlihatkan pada Dunia bahwa Indonesia bukan hanya sekedar Negara dan Bangsa yang kaya akan nilai sejarah budaya dan tradisi namun juga kaya akan rasa menghargai dan bangga terhadap setiap budaya yang dimilikinya.

AKU CINTA BATIKKU, kan ku jaga dan mudah mudahan terus dapat kupeluk erat didalam dekapan kebanggaaku sebagai orang Indonesia dan mengiringi langkah jiwaku meneruskan tradisi sebagai penerus bangsa. Tapi untungnya saat ini persepsi itu telah berubah persepsi yang menganggap batik hanyalah warisan leluhur.

16.53

PERSEPSI MENGENAI BATIK

23.00

Tulisan

“ KAMU MASA LALU & DIA MASA DEPANKU “
Terbawa kebiasaan sehari hari, aku terpana dan terpesona seketika melihat dan dapat menatap matanya. Mata itu begitu bersih dan tatapannya sungguh menyejukan itu kesan yang ku dapat kala bertemu untuk yang pertama kalinya di lorong kampus. Dan hari itupun sungguh ku takkan melupakannya. Oh,… when I close ur ayes I can get u,… oh,… pha sich yang aku rasain,… apa ini yang dibilang cinta pada pandangan pertama ???
Sebenarnya kesan bertemu itu tak semuanya smpurna dan indah,.. karena kalau ku ingat ingat dengan seksama ada juga hal yang mamlaukan yang terselip antara sejuta kebahagiaan. Hari itu hari pertama Training asisten lab. Manajemen Mengengah angkatan 17 di Universitas Mercuabdi, Universitas dimana saat ini aku berkuliah dengan mengambil jurusan Manajemen S1 sesungguhnya bukan jurusan yang kukehendaki namun itu adalah pilihan orang tuaku yang harus diterima. “ Byan” begitu teman teman sekampusku menmanggil. Usiaku tahun ini tepat 20 tahun, anak sulung dari dua bersaudara dan kini bertempat tinggal di Bogor. Aku memiliki 3 orang sahabat sejak SMA Acha yang kini berkuliah di Universitas Negri Jakarta, Emilia yang melanjutkan ke Fakultas kesehatan di Jakarta dan Erhie yang biasa kami panggil Oneng yang mendalami sastra di salah satu Universitas Swasta di Bogor.
Kembali pada hari dmana aku bertemu dengannya,… “ Dy “ seorang laki laki berperawakan manis, cukup dan sangat manis mungkin untuk ukuran seorang laki laki,… berkulit putih dengan lesung pipit yang menghiasi pipi kanan serta tatanan rambut yang agak panjang ia biarkan begitu saja. Mengenakan sweter Hijau yang membuatnya terlihat sangat mempesona. Tak sengaja ketika ku tengah berlari terburu buru dilorong kampus. Hari itu hari pertama dimana aku harus menjalankan Training karena aku diterima sebagai asisten lab. Aku berlari sampai sampai tak memperhatikan sekeliling. Perhatianku terfokus untuk sampai di Lab. Manajemen Menengah. “ aduch,…. Telat,… telah anjrit pake kesiangan lagi dodolnya gw sampe sampe ketinggalan kereta haduh,…. “ begitulah gerutu dalam hatiku saat itu samapai tak sengaja aku terpeleset dan terjatuh. Tak hanya terjatuh namun tanpa kusadari aku menabrak seseorang yang dalam seketika membuatku tak dapat berkata kata.
Dalam sekejap sosok laki laki itu berdiri dan berkata “ lo gak papa kan ??? makanya kalau jalan hati hati gak perlu pake lari larian gitu kan” dan masih dalam keadaan terdiam aku hanya bias menganggukan kepala. Tak berselang lama dan setelah kutersadar sosok itu pergi akupun bangun dan segera bergegas berlari ke arah lab yang kebetulan berada di lantai 3,… dengan nafas terengah engah akhirnya aku sampai tapi untungnya aku tak terlalu terlambat dan masih dalam waktu toleransi.

22.58

paragraf

KESANTUNAN PARAGRAF


Paragraf termasuk kedalam bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk kesatuan pikiran. Sebuah Paragraf yang baik ia harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya :

1. Kepaduan, agar sebuah paragraf menjadi padu langkah langkah yang harus dilakukan adalah berusaha membuat kalimat yang bertalian secara logis yang sehingga harus diberi kata penghubung. beberapa contoh kata penghubungnya adalah : karena, sehingga, tetapi sedangkan dan lain lain.
2. Kesatuan Paragraf, maksudnya adalah didalam setiap paragraf hanya terdapat satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. ada dua jenis Paragraf yang pertama Paragraf Induktif ( paragraph yang letak pokok pikiran utamanya berada di akhir kalimat dan berpola khusus - umum) & yang ke dua adalah Paragraf deduktif ( paragraph yang letak pokok pikirran utamanya berada di awal dan berpola umum-khusus ).
3. Kelengkapan Paragraf, sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila didalamnya terdapat kalimat kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri ciri kalimat berisi tentang penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dan lain lain. Paragraf da[at dikembangkan dengan cara pertetangan dan perbandingan, analogi, contoh sebab akibat definisi, dan klasifikasi.

 PENGEMBANGAN PARAGRAF

Paragraf dapat dikembangkan dengan:
1. Cara Pertentangan, pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya dengan menggunakan ungkapan ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan dll.

contoh:
Tingkat kegemaran remaja membaca remaja saat ini berbeda dengan tingkat kemeran membaca pada masa 1990 an. Banyak factor yang mempengaruhi hal tersebut dapat terjadi. Contohnya saja, keterlengkapan akses mendapatkan informasi dan pengetahuan secara cepat melalui Internet. Tidak hanya informasi yang sangat cepat dan mudah didapat namun juga dengan tak perlu dengan susah payah memilah informasi apasaja yang sekiranya menjadi pokokpun turut mendukunya. Tidak seperti dengan apabila kita mencari informasi melalui membaca. Akan tetapi, selengkap dan semudah apapun pengaksesan informasi melalui internet tetap saja kegemaran menbaca harus tetap digalakan demi keterlangsungan generasi selanjutnya pecinta buku.


2. Cara Perbandingan, pengembangan Paragraf dengan cara perbandingan biasanya menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, seperti juga, sama dengan, sejalan dengan dll.
contoh :
Hujan lebat mengguyur Ibu kota kembali malam tadi. Seperti halnya hujan yang turun dengan lebatnya tahun tahun lalu, hujan malam tadi menyebabkan beberapa ruas jalan utama di Jakarta menjadi Banjir. Entah mengapa ini terus dan terus menerus terjadi. Banjir datang ke Jakarta layaknya sahabat yang mengunjungi sahabat lama. Serupa dengan Jakarta malam tadi Hujan lebatpun mengguyur Bogor, namun tak seperti di Jakarta hujan tang membuat Bogor dilanda Banjir.


3. Cara Analogi, bentuk pengungkapan suatu objek yang di jelaskan dengan Objek lain yang memiliki kesamaan atau memiliki kemiripan., biasanya pengembangan analogi diungkapkan dengan suatu kiasan.
contoh:
Kontroversi keberadaan Rokok di industry dalam negri terus berjalan. Bagai makan buah simalakama di satu sisi cukai rokok sangat memberikan andilnya dalam penghasilan Pajak dalam negri namun apakah keuntungan besar yang didapat sebanding dengan ribuan bahkan jutaan nyawa generasi penerus bangsa yang selalu dihantui serta mempersempit kesempatan mereka untuk dapat terus hidup tanpa dibayangi dengan penyakit jantung koroner ataupun masalah yang akan timbul pada ibu mengandung yang sewaktu waktu dapat timbul akibat kebiasaaan merokok. Walaupun masalah terus ada dan bergulir pemerintah seolah menutup mata. Mungkin, Ratusan juta rupiah yang kan nengisi kas pajak Negara memang lebih menjanjikan.

4. Cara Contoh Contoh, kata seperti, misalnya, contohnya, dll adalah ungkapan dalam pengembangan paragraf dengan contoh.
contoh :
Kepedulian Masyarakat Jakarta mengenai kebersihan seolah mulai luntur. Bagamana tidak, saat ini kita dapat dengan mudah menemui sampah yang berserakan bukan pada tempatnya. Contoh, di trotoar banyak sekali sampah bekas pembungkus makanan yang seharusnya di buang di tempat sampah yang ada di sisi jalan, apa membuang sampah sembarangan telah menjadi kebiasaan atau kemalasan dari individu yang ada saat ini jauh meningkat sampai sampai hal sepele untuk membuang sampah pada temapatnya saja tidak diindahkan.

5. Cara Sebab Akibat, pengembangan paragraf dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun akibatnya. Ungkapan yang digunakan yaitu : padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
contoh :
Seharusnya pemerintah terus mengalakkan dan menerapkan program Keluarga Berencana ( KB). Program keluarga berencana merupakan salah satu solusi yang dapat mengurangi tingkat kepadatan penduduk serta kesehatan Ibu muda. Dengan menyadari seberapa penting Program keluarga berencana itu direalisasikan tidak hanya tugas aparatur Negara saja. Padahal telah lama program ini di canangkan oleh pemerintah namun seperti tak mendapat respon atau palaksanaan. Akibatnya, angka jumlah penduduk Indonesia ters merangkak naik hingga berada pada level lebih dari 200 juta jiwa saai ini.


6. Cara Definisi, adalah, yaitu, ialah merupakan beberapa kata yang ada didalam paragraf Defini yang biasanya hendak menjelaskan atau menerangkan sesuatu hal.

contoh :
apakah segmentasi itu ? “Segmentasi adalah sebuah bagian dari managemen memori yang mengatur pengalamatan dari memori yang terdiri dari segmen-segmen. logical address space adalah kumpulan dari segmen-segmen yang mana tiap-tiap segmen mempunyai nama dan panjang”


7. Cara Klasifikasi, pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri ciri tertentu.
contoh :
Mamalia adalah jenis makhluk hidup yang berkembang biak dengan melahirkan kemudian menyusui anaknya. Bernafas melalui paru paru dilakukannya tidak seperti Ikan yang menggunakan insangnya. Karena berdasarkan caranya berkembangbiak setiap makhluk hidup deapat dikelompokan.






TUGAS BHS. INDONESIA

“PARAGRAF”








NAMA : FARIDA ARIYANI
NPM : 10207444
KELAS : 3 EA 06


UNIVERSITAS GUNADARMA
2009

22.51

batik

AKU CINTA BATIKKU

Batik,... dulu hanya dianggap sebagai sehelai kain yang bertinta dan dipakai hanya pada saat saat tertentu. Dianggap ketinggalan jaman saat mengenakannya itu pasti. Dianggap lebih tua dari usia aslinya itupun wajar. dahulupun batik seolah hannya diproduksi untuk mendapat keuntungan semata sebagai sebuah usaha yang menghasilkan ataupun hanya sekedar ingin meneruskan tradisi. namun, tidak untuk saat ini. Batik yang Kucinta dapat dengan bangga dan mudah untuk kita dengar. batikku milikku pengakuan tersebut juga tiba tiba sering kita dengar seolah ingin mematenkan melalui kata kata. semua itu terasa secara tiba tiba. terjadi tiba tiba ketika bangsa ini mulai tersadar dan mengetahui bahwa Batik secara sepihak mulai dan hendak diakui oleh segelintir Pihak yang belum tentu mengetahi setiap makna yang terkandung didalam sehelai kain yang dipenuhi oleh ukiran ukiran cantik.

Aku cinta batikku bukan karena hanya ia adalah warisan kekayaan dari leluhur. Namun juga karena batik merupakan sesuatu yang memang sudah seharusnya kita jaga. sayangnya begitulah umumnya Masyarakat Indonesia,akan berusaha menarik sesuatu hal bila ia mulai di kembangkan oleh beberapa pihak. walaupun itu sesuatu yang lumrah untuk mempertahankan warisan sejarah namun, hendaknya janganlah kita seolah olah menunjukan taring untuk melakukan apapun hanya ketika sesuatu itu ternyata bernilai dan hendak diakui oleh pihak lain. bila selalu begitu, malang nian nasib Batikku,.... hendaknya disaat saat sekarang ini kita dapat lebih berkaca mengapa justru pihak lain yang lebih menjunjung batik, mengapa pihak lain yang lebih mempromosikannya dimata dunia,... mungkin karena kita umumnya dahulu memandang dan menghargai sesuatu hanya berdasarkan tingkat profit yang akan didapat atasnya bukan karena kecintaan atas budaya dan warisan leluhur. bukan karena rasa bangga terhadap sesuatu budaya atau bukan karena ingin melestarikan sebagai generasi penerus bangsa. Namun,... walau bisa disebut terlambat itu masih lebih baik bila dibandingkan dengan kita ssama sekali tak pernah dapat menyadari bahwa batik juga bagian dari bangsaa ini. Batik adalah kekayaan, kekayaan bangsa yang penuh makna dan apabila kita telah dapat menyadari seberapa berharganya batik yang juga dapat memperlihatkan pada Dunia bahwa Indonesia bukan hanya sekedar Negara dan Bangsa yang kaya akan nilai sejarah budaya dan tradisi namun juga kaya akan rasa menghargai dan bangga terhadap setiap budaya yang dimilikinya.

AKU CINTA BATIKKU, kan ku jaga dan mudah mudahan terus dapat kupeluk erat didalam dekapan kebanggaaku sebagai orang Indonesia dan mengiringi langkah jiwaku meneruskan tradisi sebagai penerus bangsa.

_ Farida_

10207444

22.43

MOTIVASI

“NYAMAN,… SALAH SATU MOTIVASI KONSUMEN”

Motivasi,….. merupakan sesuatu yang menjadi alasan bagi kita untuk melakukan sesuatu. Sesuatu itu sering disebut sebagai motivator. Tak terkecuali apabila seorang konsumen ingin menggunakan dan membeli suatu produk itu juga pasti memiliki hal yang mendorong dirinya untuk memilih produk tersebut. Banyak alas an yang melatarbelakangi seorang konsumen memutuskan untuk menggunakan suatu produk entah atas dasar ekonomi yakni harga yang menjadi bahan pertimbangan sehingga seberapa kecil Rupiah perbedaan atas harga barang yang satu dengan lainnya namun sejenis maka itu akan menjasdi salah satu motivasi konsumen untuk memilih menggunakannya. Yang ke dua bisa juga atas dasar kesehatan, seorang konsumen yang sangat memperhatikan tingkat keselamatan dan kesehatan atas barang yang dikonsumsi biasanya harga seringkali tak menjadi tolak ukur. Baginya, kesehatan merupakan suatu hal yang tak terbayar asalkan produk yang digunakan benar benar memberikan manfaat dan atas kesehatannyapun tak terganggu itu sudah cukup. Atau bahkan kualitas,,… konsumen kalangan menengah atas terbiasa mendapatkan dan menggunakan suatu produk yang berkualitas. Dari segi manfaat maupun dampak dan hasil yang didapatkan dan semua itu berimbalan dari segi harga. Tak ada salahnya bila satu produk dengan produk sejenis lainnya memiliki harga yang cukup dapat dikatan Significant perbedaan harganya apabila semua itu dibayar dengan perbedaan tingkat kualitas yang didapat atasnya.

Begitulah konsumen,… masing masing memiliki alas an dan motivasi tersendiri untuk mengkonsumsi suatu produk. Sampai terkadang Higienitaspun menjadi tolak ukur untuk mengkonsumsi suatu produk. Itulah salah satu penyebab mengapa semakin hari masyarakat semakin senang untuk berbelanja di pasar Swalayan dibandingkan dengan pasar Trasdisional. Keadaan yang nyaman serta rasa kebersihan seringkali sangat terasa berbeda antara kedua pasar. Tak heran mengapa bisnis Retaail semacam pasar swalayan terus dan terus berkembang dengan pesatnya. Dan tak dipungkiri lagi seorang konsumen dapat mengkonsumsi suatu barang atau berulang kali mendatangi suatu tempat untuk mendapatkan sesuatu atas dasar kenyamanan. Apabila seorang konsumen telah merasa nyaman akan barang yang ia konsumsi dan tetap memberikannya rasa puas maka konsumenpun tidak akan berpindah haluan untuk mengkonsumsi produk lain.

22.37

SEGMENTASI MANFAAT

SEGMENTASI MANFAAT

S

egmentasi didefinisikan oleh wastha & Handoko (1997) sebagai kegiatan membagi–bagi pasar/market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen.
Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.

Contoh pengklasifikasian Produk berdasarkan Manfaatnya :

1. Nilai Ekonomis ( Harga Terjangkau semua kalangan )

Segmentasi Manfaat

Demografis

Prilaku

Psikografis

1. Mie Instant ( Rp. 800 – Rp.1000/ bungkus)

2. Pasta Gigi (Rp.2500 – Rp. 3500/190gr)

3. Lotion anti nyamuk (Rp.500/8gr)

4. Detergen (Rp.4500 – Rp.5000/650gr)

5. Shampo Keluarga (Rp.250 – Rp.500/5ml)

6. Sabun Mandi (Rp. 1500 – Rp.1800/buah)

7. Susu kental Manis (Rp.800 – Rp.1000/ saset)

8. Air Mineral isi ulang

(Rp.1000-Rp2000/gallon)

9. Sabun pencuci piring plus buah buah

(Rp.2500-Rp.4000/800Ml)

10. Pewangi pakaian

(Rp. 500/Sascet)

Semua kalangan ( Mengengah kebawah, maupun ke atas )

Semua kalangan ( Mengengah kebawah, maupun ke atas )

Semua kalangan ( Mengengah kebawah, maupun ke atas

Semua kalangan ( Mengengah kebawah, maupun ke atas )

Semua kalangan ( Mengengah kebawah, maupun ke atas )

Semua kalangan ( Mengengah kebawah, maupun ke atas )

Semua kalangan ( Mengengah kebawah, maupun ke atas )

Semua kalangan ( Mengengah kebawah, maupun ke atas )

Semua kalangan ( Mengengah kebawah, maupun ke atas )

Semua kalangan ( Mengengah kebawah, maupun ke atas )

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

]

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Orang yang ingin makan Mie dengan harga yang terjangkau.

Orang membutuhkan pasta gigi dengan harga yang terjangkau.

Orang yang membutuhkan Lotion anti nyamuk dengan harga terjangkau dan kapasitas minimum.

Orang yang membutuhkan untuk membersihkan pakaian dan memiliki dana yang terbatas.

Seluruh anggota keluarga tak ternatas usia maupun jenis kelamin yang ingin dan dengan harga terjangkau.

Orang yang membutuhkan sabun mandi yang berkualits sedang dengan harga yang terjangkau.

Semua orang yang membutuhkan susu untuk pemenuhan gizi dengan harga yang terjangkau.

Semua orang yang membutuhkan air mineral isi ulang dengan harga yang ekonomis.

Semua orang yang membutuhkan sabun pencuci piring dengan harga yang cukup terjangkau.

Semua orang yang ingin mewangikan pakaiannya namun dengan harga yang sangat terjangkau.

2. Kosmetik

Segmentasi Manfaat

Demografis

Prilaku

Psikografis

1. Pelembab Wajah (penjaga kulit wajah dari sengatan matahari))

2. Alas bedak (melapisi kulit wajah sebelum menggunakan bedak agar tahan lama)

3. Perona pipi (pemberi aksen warna di kulit wajah bagian pipi)

4. Pewarna Bibir ( pemberi aksen wana bibir agar terkesan segar)

5. Minyak wangi(memberikan keharuman yang tahan lama bagi yang menggunakannya )

6. Krim Penghilang Noda ( menghilangkan noda pada wajar akibat luka maupun bekas jerawat )

7. Lotion pemutih Kulit( memutihkan kulit tubuh bagian luar)

8. Lotion anti kerut ( memberikan manfaat bagi si pemakai agar kerutan di bagian wajah bias di minimalisasi)

9. Lulur ( dapat mengankat kotoran yang sulit terangkat dari tubuh )

10. Cat rambut ( memberikan warna untuk rambut sesuai dengan keinginan

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Semua kalangan

Semua kalangan

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Orang yang membutuhkan.

Orang yang membutuhkan.

Orang yang membutuhkan.

Orang yang membutuhkan.

Orang yang membutuhkan.

Orang yang membutuhkan.

Orang yang membutuhkan.

Orang yang membutuhkan.

Orang yang membutuhkan.

Orang yang membutuhkan.

3. Barang Elektronik

Segmentasi Manfaat

Demografis

Prilaku

Psikografis

1. Televise ( layar datar & warna sangat jelas)

2. Radio ( memiliki banyak fungsi)

3. Computer

4. DVD Player ( memiliki banyak fungsi seperti VCD,CD,MP3 dll)

5. Kipas Angin ( dapat diatur ketinggiannya dan tingkat pemutaran kipasnya )

6. Ac ( pendingin ruangan )

7. Mesin Cuci ( dapat membantu mencuci pakaian secara otomatis )

8. MP3 Player

9. Kulkas ( pendingin dan tempat penyimpanan makanan agar lebih tahan lama )

10. Telepon genggam ( alat komunikasi jarak jauh )

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna keseharian

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sehari hari

Pengguna sewaktu waktu

Orang yang membutuhkan hiburan

Orang yang membutuhkan hiburan

Orang yang ingin menyelesaikan tugas

Orang yang membutuhkan hiburan

Orang yang merasa kepanasan

Orang yang merasaakan panas

Orang yang ingin memcuci pakaian

Orang yang membutuhkan hiburan

Orang yang ingin menyimpan makan

Orang yang ingin berkomunikasi jarak jauh

4. Kesehatan

Segmentasi Manfaat

Demografis

Prilaku

Psikografis

1. Obat sakit kepala (meredakan sakit kepala)

2. Menghilangkan masuk angin ( oeang pintar memilihnya)

3. Suplemen penambah stamina (segar sepanjang hari)

4. Gula rendah kalori ( menjaga kadar dula dalam darah seseorang)

5. Susu bayi (dengan DHA dan La mengandung zat besi bergizi tinggi)

6. Green tea ( the hijau tidak membuat gemuk )

7. Minuman berserat ( memenuhi serat yang dibutuhkan setiap hari )

8. Penambah nafsu makan bagi anak anak ( dengan curcuma dan sari trmu lawak membuat anak anak menjadi ingin makan )

9. Minyak goreng ( dengan 7x penyariangn membuat minyak menjadi rendah kalori dan tidak menaikan kolesterol )

10. Pelega tenggorokan ( menghilangkan bau mulut dan menjadikan tenggorokan lega )

Semua kalangan

Semua kalangan

Semua kalangan

Kalangan menengah dan atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sehari hari

Pengguna sehari hari

Pengguna sehari hari

Pengguna sehari hari

Pengguna sehari hari

Pengguna sehari hari

Pengguna sehari hari

Orang yang tengah sakit kepala.

Orang yang tengah masuk angin

Orang yang beraktivitas tinggi

Orang yang sadar kesehatan

Bagi bayi yang membutuhkan nutrisi

Bagi semua orang yang ingin menjaga berat badan

Orang yang ingin lancar buang air

Orang yang ingin menambah berat badan

Orang yang ingin mengurangi resiko kolesterol

Orang yang merasa sakit ditenggorokan

5. Kualitas Terbaik

Segmentasi Manfaat

Demografis

Prilaku

Psikografis

Hotel bintang lima ( penginapan berkualitas terbaik )

Pesawat terbang Internasional ( pesawat terbang bertaraf Internasional )

Sekolah Internasional ( Tempat pendidikan yang berkurikulum Internasional )

Operator selular ( dimanapun berada tetap mendapat signal )

Televise layar datar

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Kalangan menengah dan menengah atas

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna sewaktu waktu

Pengguna keseharian

Pengguna keseharian

Orang yang ingin menginap di tempat yang sangat nyaman

Orang yang ingin bepergian dengan fasilitas terbaik

Orang yang ingin menuntut ilmu dengan fasilitas terbaik

Orang yang ingin dapat selalu dihubungin dimanapun berada

Orang yang ingin hiburan dengan kualitas baik