23.00

Tulisan

“ KAMU MASA LALU & DIA MASA DEPANKU “
Terbawa kebiasaan sehari hari, aku terpana dan terpesona seketika melihat dan dapat menatap matanya. Mata itu begitu bersih dan tatapannya sungguh menyejukan itu kesan yang ku dapat kala bertemu untuk yang pertama kalinya di lorong kampus. Dan hari itupun sungguh ku takkan melupakannya. Oh,… when I close ur ayes I can get u,… oh,… pha sich yang aku rasain,… apa ini yang dibilang cinta pada pandangan pertama ???
Sebenarnya kesan bertemu itu tak semuanya smpurna dan indah,.. karena kalau ku ingat ingat dengan seksama ada juga hal yang mamlaukan yang terselip antara sejuta kebahagiaan. Hari itu hari pertama Training asisten lab. Manajemen Mengengah angkatan 17 di Universitas Mercuabdi, Universitas dimana saat ini aku berkuliah dengan mengambil jurusan Manajemen S1 sesungguhnya bukan jurusan yang kukehendaki namun itu adalah pilihan orang tuaku yang harus diterima. “ Byan” begitu teman teman sekampusku menmanggil. Usiaku tahun ini tepat 20 tahun, anak sulung dari dua bersaudara dan kini bertempat tinggal di Bogor. Aku memiliki 3 orang sahabat sejak SMA Acha yang kini berkuliah di Universitas Negri Jakarta, Emilia yang melanjutkan ke Fakultas kesehatan di Jakarta dan Erhie yang biasa kami panggil Oneng yang mendalami sastra di salah satu Universitas Swasta di Bogor.
Kembali pada hari dmana aku bertemu dengannya,… “ Dy “ seorang laki laki berperawakan manis, cukup dan sangat manis mungkin untuk ukuran seorang laki laki,… berkulit putih dengan lesung pipit yang menghiasi pipi kanan serta tatanan rambut yang agak panjang ia biarkan begitu saja. Mengenakan sweter Hijau yang membuatnya terlihat sangat mempesona. Tak sengaja ketika ku tengah berlari terburu buru dilorong kampus. Hari itu hari pertama dimana aku harus menjalankan Training karena aku diterima sebagai asisten lab. Aku berlari sampai sampai tak memperhatikan sekeliling. Perhatianku terfokus untuk sampai di Lab. Manajemen Menengah. “ aduch,…. Telat,… telah anjrit pake kesiangan lagi dodolnya gw sampe sampe ketinggalan kereta haduh,…. “ begitulah gerutu dalam hatiku saat itu samapai tak sengaja aku terpeleset dan terjatuh. Tak hanya terjatuh namun tanpa kusadari aku menabrak seseorang yang dalam seketika membuatku tak dapat berkata kata.
Dalam sekejap sosok laki laki itu berdiri dan berkata “ lo gak papa kan ??? makanya kalau jalan hati hati gak perlu pake lari larian gitu kan” dan masih dalam keadaan terdiam aku hanya bias menganggukan kepala. Tak berselang lama dan setelah kutersadar sosok itu pergi akupun bangun dan segera bergegas berlari ke arah lab yang kebetulan berada di lantai 3,… dengan nafas terengah engah akhirnya aku sampai tapi untungnya aku tak terlalu terlambat dan masih dalam waktu toleransi.

0 komentar: